Lombok Yang Hampir Terlupakan

2 comments

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala kebaikannya....Alhamdulillah akhirnya aku bisa juga ke Lombok, melihat keindahan alam ciptaan-Nya dan bertemu dengan teman-teman baru serta merangkai sebait cerita untuk dibawa pulang sebagai kenangan
.

Sebetulnya trip lombok kali ini hampir saja terlupakan, maklum, beli tiketnya sudah sangat lama sekali, hampir satu tahun yang lalu. Dan mungkin karena bimbingan-Nya, sekitar sebulan sebelum keberangkatan aku melakukan hal yang tidak biasa aku lakukan, yaitu membersihkan email. Satu persatu email aku baca ulang dan buang jika memang sudah tidak diperlukan, nah pada saat itulah aku menemukan satu email dari temanku @Bunbun_Apry yang dulu menolong aku membelikan tiket promo Garuda, Jakarta - Lombok.


Alhamdulillah, untung gak kelewat, kalau sampai kelewat lumayan juga kekesalan yang akan timbul hehehe....akhirnya pada Rabu 8 Mei 2013 aku menjejakkan kaki di Bandara Internasional Lombok. Begitu keluar bandara, aku langsung menuju loket Damri dan membeli tiket ke Senggigi seharga Rp. 25.000. Berbekal tanya-tanya kepada mas Lalu Abdul Fatah (yang aku tau adalah seorang blogger yang cukup fasih seputar Lombok) via twitter, akhirnya aku mendapat penginapan seharga Rp. 100.000 di Ziva Queen Homestay. Lumayan murah lah untuk wilayah senggigi, tempatnya memang tidak terlalu besar, tapi cukup tenang karena agak masuk ke dalam dan entah mengapa air mandinya dingin sekali =)

Sudah sangat larut ketika aku sampai di penginapan tersebut, maka setelah mandi, tidak ada lagi kegiatan yang aku lakukan, aku langsung istirahat untuk hari esok yang masih misteri hehehehe....

Begitu pagi menjelang, aku sudah sangat tidak sabar untuk melihat pantai senggigi, maka setelah menunaikan kewajiban pada sang pencipta, aku bergegas keluar menuju pantai, sudah jam 6 saat itu, namun jalanan di senggigi masih sangat sepi, aku terus berjalan menyusuri trotoar sepanjang wilayah senggigi itu, namun betapa sulit buatku untuk menemukan ruas agar bisa masuk ke pantai, garis pantai sepanjang aku berjalan sudah dibentengi semua oleh hotel-hotel mewah, sayang sekali =(

Namun kesabaranku untuk terus berjalan membuahkan hasil juga, walaupun tidak ke pinggir pantainya, aku dapet juga spot menarik untuk menikmati garis pantai senggigi, yaitu dari sebuah lokasi yang cukup tinggi sehingga kita bisa menikmati pantai senggigi dari ketinggian, keren ahh

Senggigi dari ketinggian

Di titik inilah Senggigi bisa dinikmati dari ketinggian

Senggigi dari ketinggian

Salah satu spot disekitar lokasi

Salah satu spot disekitar lokasi

Salah satu spot disekitar lokasi
 
Setelah puas di lokasi tersebut, dan menikmati sarapan serta segelas kopi dari warung yang ada disana, aku kembali kearah sebaliknya, namun kali ini aku tidak berjalan kaki, aku naik angkutan yang orang sekitar menamakannya bemo untuk menuju pura batu bolong, tarif bemo ini Rp. 2000 untuk jarak yang dekat-dekat saja. Dan dari area pura batu bolong itulah aku baru bisa menginjakkan kaki dipasir pantai senggigi.

Bemo, salah satu moda transportasi di Lombok | Sumber foto : lombok.panduanwisata.com


Pantai Senggigi

Pura Batu Bolong
 
Ibadah di Pura Batu Bolong
Pantai Senggigi

Matahari sudah sangat terik saat itu, aku pun kembali ke penginapan untuk mandi dan check out. Ada dua nama tempat dibenakku jika berbicara tentang Lombok, yaitu Senggigi dan Gili Trawangan, maka setelah keluar dari penginapan aku langsung menuju Pelabuhan Bangsal untuk selanjutnya menyeberang ke Gili Trawangan. Dari senggigi aku naik semacam mobil travel gitu, yang setelah tawar menawar mau mengantarku dengan tarif Rp. 60.000.

Jangan tertidur dalam perjalanan dari Senggigi ke Pelabuhan Bansal kawan, karena jika tertidur kamu akan melewatkan pemandangan yang sangat menakjubkan =) Begitu sampai di daerah pelabuhan bangsal, rupanya mobil tidak bisa masuk sampai ke dalam pelabuhan, mobil berhenti cukup jauh dari pelabuhan, dan dari tempat pemberhentian mobil itu akan banyak tukang cidomo (sejenis delman/andong) yang menawarkan jasa untuk mengantarkan kita, biasanya mereka menawarkan harga Rp. 10.000. tapi kemarin ada yang mau ngangkut aku hanya dengan Rp. 5.000, aku kasihan sama kudanya, dia pasti menggerutu karena muatannya kali ini berat =)


Cidomo | Sumber foto : www.infolombok.net

Begitu sampai pelabuhan, aku langsung beli tiket public boat tujuan Gili Trawangan di loketnya, Rp. 10.000,- dan kita akan mendapatkan tiket untuk nanti diperiksa awak kapal. Tidak berapa lama, kapal tujuan Gili Trawangan siap berangkat, maka berangkatlah aku dan puluhan penumpang lain menuju Gili Trawangan. Kurang lebih kami akan menempuh perjalanan selama 30 menit, laut cukup tenang saat itu, langit pun cerah bercahaya, ahh....akan menyenangkan sepertinya di Trawangan nanti =)


Tiket Boat ke 3 Gili

Dan ternyata aku salah, cukup 10 menit buatku untuk bilang aku gak akan betah di Trawangan, entah apa sebab pastinya, tapi kok ya aku merasa terasing saja di sana, terlalu 'heboh' dan terlalu hiruk pikuk buatku, tapi ya sudahlah, mungkin ini hanya perasaan sesaat, dan hal pertama yang aku lakukan adalah mencari penginapan, maka berdasarkan insting dan pengalaman, aku berjalan ke arah dalam pulau, namun setelah lelah putar-putar nampaknya memang harga termurah yang aku dapat hari itu adalah di sebuah penginapan dengan tarif Rp. 100.000, kamarnya gede banget, namun udaranya panas, yah lumayan lah. Setelah menaruh ransel, aku langsung keluar lagi buat makan dan keliling trawangan dengan menyewa sepeda seharga Rp. 50.000 untuk 24 jam.

Menjelang senja, singgahlah di sunset point Gili Trawangan, jika beruntung, sepertinya kita akan mendapatkan sunset yang indah disana. Sayang sore itu aku kurang beruntung, namun itu tidak membuat rasa syukur kepada sang pencipta berkurang, selalu ada sisi baik dari setiap peristiwa dan tempat. Di sunset point inilah aku bertemu dengan seorang teman baru, @Ragil3H, seorang pejalan dari kota bogor yang berniat ke Rinjani namun malah terdampar di Gili Trawangan, serta bertemu juga dengan dua wanita traveller hebat asal Bali yang sangat menginspirasi, Cecilia dan Dania. hehehe....




Gili Trawangan

Gili Trawangan

Gili Trawangan

Punyu yang ada di penangakaran di Gili Trawangan

Sunset Point Gili Trawangan

Suasana Sunset di Gili Trawangan

Suasana sunset di Gili Trawangan

Indonesia itu surga, kawan. Takkan pernah cukup usia untuk kita menjelajahinya !!!


-Lombok, Nusa Tenggara Barat 9 Mei 2013- 
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

2 komentar

  1. Nice bro", blog gw masih dalam penulisan. ntar blog lo gw link nya ke blog gw.

    sayang cicilia n dania gak lo masuk kan, 2 wanita yg penuh inspiratif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu dia gil, hampir terlupakan kan hehehe....kalau cicilia dan Dania gw betul2 lupa nama keduanya tadi, tapi peristiwa dan cerita2 mereka tetap ingat kok, hanya namanya saja. Oke deh, segera gw edit tulisannya, thanks ya bro :)

      Hapus