Ngong Ping 360 : Jalur Udara Jelajahi Pulau Lantau

1 comment
Tian Tan Buddha

"Good morning...." sapaku kepada Paul yang sedang sibuk membuat sarapan di dapur penginapan, aroma sosis yang sedang digorengnya berhasil membangunkanku secara lembut pagi itu. "Morning...how are you today, Adi?" Paul pun menjawab sapaanku sambil tersenyum lebar.

Aku selalu senang dan merasa beruntung jika dalam suatu perjalanan aku mendapatkan penginapan dorm yang nyaman dan teman sekamar yang asyik. Seperti dalam perjalananku ke Hong Kong kali ini, selain penginapan yang nyaman (Baca : Menginap di Hong Kong) aku juga mendapatkan dua orang teman sekamar yang hangat, mereka adalah Paul dan Maureen. Keduanya berasal dari Perancis, namun mereka tidak bersama, mereka baru bertemu di penginapan itu dengan tujuan perjalanan yang berbeda-beda. Paul orang yang ramah, badannya tinggi besar, dan rambutnya pirang dibelah tengah. Dia selalu tersenyum, banyak bicara, dan tidak sungkan untuk membantu. Berbeda dengan Paul, Maureen adalah gadis pendiam yang lebih suka membaca buku dibanding bercakap-cakap, namun Maureen pun tak kalah ramah dari Paul, saat Maureen tersenyum maka kita dapat melihat keindahan deretan gigi putih bersanding dengan lesung pipi yang manis.

Aku melewatkan pagi dengan menyantap sarapan bersama Paul, dari dalam ransel aku mengeluarkan roti gandum pandan yang memang biasa aku bawa saat melakukan perjalanan. Warna roti yang hijau membuat Paul heran dan bertanya mengapa warnanya hijau, "because it is made from pandan leaf" jawabku asal sambil menawarinya untuk mencicipi. Rupanya dia cocok dengan rasa roti gandum tersebut, terbukti pagi itu 5 helai rotiku habis dimakannya =)

Saat sarapan itulah Paul banyak bercerita tentang Hong Kong padaku, rupanya cukup lama dia tinggal di Hong Kong dan bekerja sebagai guru bahasa inggris di sebuah sekolah dasar. Pagi itu Paul menyarankanku untuk pergi ke Pulau Lantau dengan menaiki kereta gantung yang biasa dikenal dengan nama Ngong Ping 360, menurutnya Pulau Lantau sangat indah dan hijau, aku akan bisa melihat sisi lain Hong Kong di Pulau Lantau. Maka atas saran Paul, setelah mandi aku langsung pergi menuju Tung Chung, lokasi terminal Ngong Ping 360 berada.  

Ngong Ping 360

Akses menuju Ngong Ping 360 sangat mudah, dengan menggunakan MTR kita tinggal turun di stasiun Tung Chung dan keluar stasiun melalui pintu B sesuai dengan petunjuk yang banyak terdapat di dalam stasiun. Saat keluat kita akan berjumpa dengan pelataran besar yang dikelilingi oleh bangunan mall dan apartemen, buat kamu yang suka berkirim kartu pos disana juga terdapat toko buku yang menjual kartu pos dan tidak jauh dari toko buku tersebut ada sebuah kantor pos besar.


Pameran Seni Rupa di Pelataran Sebuah Mall di Tung Chung

Pameran Seni Rupa di Pelataran Sebuah Mall di Tung Chung

Pameran Seni Rupa di Pelataran Sebuah Mall di Tung Chung

Kantor Pos Tung Chung

Ngong Ping 360 sendiri merupakan fasilitas pariwisata berupa kereta gantung yang melintasi lautan (selat) dan perbukitan pulau Lantau, jarak tempuh Ngong Ping 360 adalah 5,7 KM dengan jalur yang menanjak serta menuruni bukit dan menghubungkan antara Tung Chung Town Center dengan Ngong Ping Village di Pulau Lantau. Karena jalur yang cukup menantang itulah, mungkin bagi yang takut akan ketinggian harus mempertimbangkan ulang untuk menaiki Ngong Ping 360. Tidak ada keterangan yang bisa aku dapat seputar sejarah keberadaan Ngong Ping 360, namun memang sensasi dan pengalaman berbeda akan kita dapati kala menaiki Ngong Ping 360. Sesaat setelah kita berangkat dari terminal kereta gantung Tung Chung Town Center, kita akan bisa melihat dari ketinggian pesawat yang lepas landas dan mendarat di Bandara Internasional Hong Kong. Selain itu, panorama Laut cina Selatan dan hijau perbukitan pulau lantau sangat menyejukkan mata dan menenangkan hati. Menjelang akhir perjalanan, kita juga bisa melihat patung Tian Tan Buddha yang sangat besar dari ketinggian. Jadi bisa dikatakan bahwa Ngong Ping 360 adalah jalur udara untuk menikmati keindahan pulau Lantau =)

Kabin Ngong Ping 360 terbagi menjadi 2 jenis, yaitu standart cabin dan crystal cabin. Yang membedakan adalah pijakan atau bagian bawah kabin, pada crystal cabin pijakannya terbuat dari kaca transparan, sehingga memungkinkan penumpang untuk melihat pemandangan bawah yang dilalui oleh kereta gantung. Harga tiket kedua jenis kabin ini jelas berbeda, untuk standart cabin kita harus membayar sebesar HKD 105 untuk dewasa sekali perjalanan, sedangkan tiket crystal cabin seharga HKD 165 untuk dewasa sekali jalan. Apabila kita ingin mengambil paket perjalanan pulang pergi, maka tarifnya adalah HKD 150 untuk standart cabin dan HKD 235 untuk crystal cabin, atau bisa juga kita menggabungkan perjalanan antara menaiki standart cabin dan crystal cabin, harga tiketnya HKD 210 untuk dewasa. Selain standart cabin dan crystal cabin, Ngong Ping 360 juga menawarkan satu fasilitas kabin lainnya, yaitu private cabin, dengan tarif sebesar HKD 3.300 untuk Standard Cabin dan HKD 4.100 untuk Crystal Cabin kita bisa menikmati perjalanan pulang pergi tanpa perlu mengantri dan bercampur satu kabin dengan orang lain yang tidak kita kenal. Untuk informasi lebih lengkap tentang Ngong Ping 360, kamu bisa kunjungi situsnya di alamat www.np360.com.hk


Jalan masuk menuju terminal Ngong Ping 360

Petugas memeriksa satu persatu kereta gantung sebelum digunakan

Siap diberangkatkan

Panorama Ngong Ping 360

Panorama Ngong Ping 360

Panorama Ngong Ping 360

Panorama Ngong Ping 360, Bandara Internasional Hong Kong

Panorama Ngong Ping 360, Bandara Internasional Hong Kong.
Tampak sebuah pesawat sedang lepas landas

Panorama Ngong Ping 360

Panorama Ngong Ping 360

Panorama Ngong Ping 360, menegangkan namun mengasyikkan

Mungkin seperti ini penampakan crystal cabin Ngong Ping 360
| Sumber foto : www.12fly.com.my

Mungkin seperti ini penampakan crystal cabin Ngong Ping 360
| Sumber foto : www.np360.com.hk

Tian Tin Buddha dilihat dari kereta gantung Ngong Ping 360

Tiba di terminal kereta gantung Ngong Ping Village

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 15 menit, akhirnya aku tiba di Ngong Ping Village. Bagiku Ngong Ping Village adalah tempat yang menarik, begitu keluar dari stasiun kereta gantung Ngong Ping Village kita akan menjumpai pertokoan yang berjejer rapih dengan desain bangunan khas tiongkok. Jalanan yang bersih berlatar belakang patung Tian Tan Buddha menambah ketertarikanku akan tempat ini. Dari peta wisata yang terpasang, sebetulnya banyak sekali atraksi dan objek wisata yang bisa dilihat, aku sangat antusias untuk segera melihat atraksi dan mendatangi satu persatu objek wisata tersebut. Namun ternyata aku tidak sanggup.


Tian Tan Buddha 

Setelah menaiki lebih dari 200 anak tangga dan tiba tepat dibawah patung Tian Tan Buddha, secara mendadak aku kehilangan gairah untuk mendatangi objek wisata lainnya, bukan karena lelah fisik tapi justru karena aku merasa bahwa aku telah menemukan titik terbaik menikmati suasana Ngong Ping Village. Aku menemukan kenyamanan saat mataku dimanjakan dengan pemandangan yang cantik, aku juga menemukan kedamaian saat melihat banyak penganut Buddha yang melakukan ritual doa disana. Maka yang aku lakukan hanyalah terduduk terdiam disalah satu sudut balkon patung Tian Tan Buddha, aku mengamati, lalu meresapi, dan aku mensyukuri.

Tian Tan Buddha atau lebih dikenal dengan nama Big Buddha adalah patung perunggu Buddha dalam posisi duduk dengan tinggi sekitar 34 meter. Dibangun sebagai lambang stabilitas Hong Kong, kemakmuran Tiongkok dan kedamaian di bumi. Patung ini mulai dibuka untuk umum pada tahun 1993 setelah mengalami masa pembangunan yang memakan waktu lebih dari 10 tahun. Silahkan buka situs www.plm.org.hk untuk mengenal Tian Tan Buddha lebih jauh lagi.


Restoran dengan arsitektur Tiongkok menyambut kita begitu keluar
dari terminal kereta gantung Ngong Ping Village

Suasana Ngong Ping Village

Suasana Ngong Ping Village =P

Tian Tan Buddha

Suasana Ngong Ping Village

Suasana Ngong Ping Village

Tangga naik menuju Tian Tan Buddha

Panorama dari balkon Tian Tan Buddha

Sekelompok orang khusyuk berdoa di balkon Tian Tan Buddha

Sekelompok orang khusyuk berdoa di balkon Tian Tan Buddha

Panorama dari balkon Tian Tan Buddha

Tian Tan Buddha

Sekelompok orang khusyuk berdoa di balkon Tian Tan Buddha

Panorama dari balkon Tian Tan Buddha

Panorama dari balkon Tian Tan Buddha

Tian Tan Buddha

Prosesi doa

Prosesi doa
Po Lin Monastery
 
Po Lin Monastery

Tian Tan Buddha dari kejauhan

Tian Tan Buddha dari kejauhan

Halte Bus 23 di Ngong Ping Village

Warna langit yang berubah menjadi jingga menjadi penanda bagiku untuk segera pulang, aku memilih bus sebagai transportasi pulang. Dari terminal bus Ngong Ping Village aku naik bus nomor 23 tujuan Tung Chung MTR Station dengan tarif HKD 17.20. Perjalanan bus cukup menyenangkan karena pemandangan pantai disepanjang jalur Ngong Ping Village - Tung Chung sangat indah. Setibanya di Stasiun MTR Tung Chung aku langsung membeli tiket dengan tujuan stasiun Tsim Sha Tsui, senja masih tersisa, maka penuh harap aku dapat mengejarnya dalam MTR yang melaju kencang meninggalkan Stasiun Tung Chung, mengantarkanku untuk jelajahi pemberhentian selanjutnya.


-Pulau Lantau, Hong Kong, 11 Agustus 2014-
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar

  1. Halooo... salam kenal ya Mas Adi :D

    Artikelnya keren banget!! Foto-fotonya juga bagus banget!
    Btw, yuk ikutan lomba blog 'WHY MACAU' hadiahnya jalan2 GRATIS ke MACAU selama 3 hari 2 malam lho. Seru kan! Info lomba >> http://bitly.com/WhyMacau

    Cheers, Citra VIVANEWS

    BalasHapus